Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Membaca Buku ala Akhtar

"Mas, minta tolong bajunya ditaruh di lemari." "Akhtar kan mau liat Al-Qur'an dulu, Buk." "Oiya, nanti habis liat Al-Qur'an ya." "Iya, Akhtar cuma mau liat aja kok. Ini di ceritanya ada ayat Al-Qur'an. Akhtar pengen liat bunyi ayatnya gimana." ------ Akhtar lagi suka banget baca buku kisah para Nabi & sahabat Nabi. Hampir setiap hari dia membaca di waktu pagi, siang, maupun sore. Durasi membacanya pum tidak hanya sekali, tapi bisa berkali kali untuk 1 buku. Kami selalu menyampaikan kepadanya supaya kelak Akhtar seperti Ali bin Tholib yg mencintai ilmu pengetahuan. Biasanya Akhtar kalau sedang suka dengan kisah terntentu, dia akan mencoba memberi tebakan kepada kami, bahkan pada adeknya. Tentu saja kalau kasih tebakan ke adeknya, jawaban adek asal aja. Hehe. Siapa ayah Nabi Nuh? Siapa istri Nabi Ibrahim? Dan lain-lain. Mungkin dengan kasi tebakan, dia bisa lebih mengingat kisah tersebut. Kalau ada kalimat yang dia bingung, Akhtar l...

Pengalaman di Studio Foto Omah Mbah

Kemarin Kamis (24/12) bertepatan cuti bersama Natal,  kami sekeluarga dan 3 orang dari tim Gania Sinar Mulia (GSM) melakukan perjalanan menuju studio foto Omah Mbah di Pekajangan, Pekalongan.  Selain pindah momong, di sana kami melakukan foto beberapa produk dari Bang Keles dan Gania Kids.  Studio foto ini diberi nama Omah Mbah, karena sejarahnya dulu memang rumahnya simbah. Karena sudah lama tidak digunakan jadilah studio foto. Saat ke sana nampak beberapa perubahan dari sebelumnya, yaitu penambahan studio menjadi 2 studio (sebelum jadi studio 2, dulu tempat parkir). Kami mengambil paket sewa studio karena mau ambil foto sendiri (sambil nyoba kamera baru😁) selama 2 jam. Properti sudah disediakan dari Omah Mbah dan cukup lengkap.  Fiuuh, jadi manager artis bayi capek juga. Harus mengondisikan Alka  supaya nggak rewel, jaga mood, dan kenyang. Oiya mengondisikan masnya juga ding supaya aman saat proses ambil gambar.  Alhamdulillah, A...

Menggunting Kuku Kertas

Tadi malam Akhtar minta "tugas". Bocah 4 tahun ini suka banget minta tugas, kalau nggak dikasi tugas biasanya rewel. Biasanya tugasnya menggambar, menebalkan garis, menutup gorden, bikin cemilan sederhana, dan lain-lain. Makanya di rumah disiapkan alat tulis yang cukuplah untuk berkreasi. Tugas tadi malam adalah menggunting kuku dari kertas lipat. Alatnya hanya kertas lipat, gunting, dan spidol saja. Cara membuatnya, pertama gambar tangan di atas kertas lipat lalu gunting. Selanjutnya gambar kuku kotor, lalu minta anak untuk mengguntingnya.  Setelah selesai, Bulel lem gambar tangan tadi di buku gambar (bekas PAUD tahun ajaran lalu) sebagai portofolio. Akhtar suka banget lho kegiatan ini. Gampang banget ya!?  Kita bisa sambil tebak-tebakan nama jari, jumlah jari, ataupun tentang menjaga kebersihan tangan. 

Ibu rindu Ibu

Sejatinya seorang anak tak bisa lepas dari sosok seorang Ibu. Mulai dikandungnya, dilahirkan, disusui, diasuh hingga dilepas untuk membina rumah tangganya sendiri, bahkan saat anak tersebut sudah menyandang predikat seorang Ibu.  Dear Cantik, sungguh aku rindu. Rindu bertemu lagi padahal Maret lalu sebelum Covid-19 merebak, kau datang menjenguk cucumu yang baru saja kulahirkan.  Dear Cantik,  Syawal tahun ini kami berempat tak mudik dulu demi kesehatan semuanya. Padahal sudah banyak masakanmu yang ingin aku santap. Gudeg, bakmoek, sop ayam, pecel sayur, dan tempe mendoan. Hmmm sedap sekali. Dear Cantik, walaupun saat ini kita hanya bersua lewat video-call, tapi tak mengapa rindu sudah sedikit terobati. Lagipula tiap minimal lima kali sehari aku selalu mengirim lantunan kepadaNya untuk Cantik dan Bapak.  Roobighfirli waliwalidayya warkhamhuma kamaa robbayani shogiiro ❤

Dear, Akhtar Licht

Dear, Akhtar Licht Sejak tanggal 14 Maret lalu, hari-harimu kini dan selanjutnya mulai berubah. Saat 3 hari ditinggal ayah dan ibu di rumah sakit, kemudian kami pulang dengan membawa anggota keluarga baru.  Kamu bahagia melihat adik kecilmu, tak ada penolakan darimu. Yang ada justru kami yang menahanmu untuk lebih dekat dengan adik. "Nggak boleh ini, nggak boleh itu. Jangan begini, jangan begitu." Dear, Akhtar.. Maafkan ibuk kalau semenjak ada adik perhatian ibuk sedikit teralihkan darimu. Yang awalnya hanya ada Akhtar, sekarang terbagi menjadi dua. Dan seringnya Akhtar yang harus mengalah.  Sejujurnya ibuk juga ingin menjalani hal yang sama seperti dulu. Bermain, mengerjakan eksperimen, bercerita, dan berlarian bareng Akhtar. Yah, walaupun kegiatan tersebut masih kita lakukan, tapi Ibuk merasa beda, rasanya hanya sekedarnya.  Dear, Akhtar.. Maafkan ibuk yang sekarang suka marah-marah. Kadang tangan ini lepas kendali ke arahmu. Dear Akhtar, Kita sama-sama bela...

Akhtar Belajar di Produsen Seragam Sekolah ABBA

Hari Jum'at (28/2), Akhtar dan teman-temannya di PAUD 'Aisyiyah Purwoharjo Comal Pemalang sudah siap berbaris rapi. Rencananya mereka akan berkunjung ke salah satu produsen seragam sekolah yang ada di sekitar lingkungan sekolah, yaitu ABBA. Kebetulan akhir Februari merupakan tema puncak kegiatan Pekerjaan, sehingga para guru berinisiatif mengajak siswa untuk mengenalkan langsung beberapa pekerjaan yang ada di produsen seragam sekolah tersebut.  Sampai di konveksi ABBA, siswa disambut oleh ownernya yaitu Ibu Kokom kemudian dipersilahkan untuk masuk melihat proses pembuatan seragam. Ada banyak sekali orang di sana. Bermacam-macam pekerjaan mereka lakukan sesuai tugasnya. Ada yang memotong kain, menjahit, menyetrika, sampai mengemas baju seragam yang sudah jadi. Menurut pengamatan Bulel, Akhtar terlihat antusias memasuki ruang produksi tersebut. Beberapa kali Akhtar bertanya tentang apa yang karyawan lakukan. Selesai masuk ruang produksi, siswa dan guru bersantai di ha...

Nonton Bareng Film Jejak Langkah 2 Ulama

Hari Kamis 27 Februari 2020, Bulel ikut nonton bareng film Jejak Langkah 2 Ulama yang diputar di Gedung Dakwah 'Aisyiyah, Komplek SD Muhammadiyah 1 Comal, Pemalang. Penayangan kali ini terdapat 5 sesi yang dimulai pukul 08.00 hingga pukul 23.00. Nah, Bulel dapat tiket sesi 4 yang dimulai pukul 17.00 sampai pukul 20.30. Mantab kan durasinya, hehe. Durasi asli film ini sekitar 2 jam 45 menit, namun karena nabrak waktu sholat setiap waktu sholat dijeda 15 menit untuk mempersilahkan penonton untuk mendirikan sholat. Oiya, film Jejak Langkah 2 Ulama ini tidak ditayangkan di bioskop lho. Film ini hanya ditayangkan di daerah-daerah yang sebelumnya sudah mendaftar terlebih dahulu ke penyelenggaranya. Film Jejak Langkah 2 Ulama ini berkisah tentang perjalanan dua tokoh ulama besar di Indonesia dari kecil hingga meninggal. Beliau adalah KH. Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan. Berdasar film tersebut, keduanya merupakan sosok pencari ilmu yang baik. Berguru dari sat...

Membuat Puzzle Sendiri

Akhtar suka sekali bermain puzzle, bahkan sejak setahun lalu dia menunjukkan minatnya dengan permainan yang mengasah logika ini. Awalnya dia hanya melihat Bulel memasangkan keping demi keping puzzle, lalu berkali-kali pula Akhtar meminta Bulel untuk memainkannya selama kira-kira 10x bongkar pasang. Terbayang kan betapa bosannya Bulel melakukan hal yang sama berulang, tapi demi Akhtar apa sih yang enggak 😄. Sampai akhirnya suatu hari Akhtar memainkan puzzle tersebut dengan khusyuk. Yeay!! dia bisa menyelesaikan dengan baik. MasyaAllah Tabarakallah. Nah, karena Akhtar memainkan puzzle lama terus menerus akhirnya Bulel kepikiran untuk mencoba membuat puzzle sendiri. Setelah berselancar di internet, Alhamdulillah nemu di sini printable dan cara membuatnya : http://familiakreativa.blogspot.com/2016/08/diy-project-puzzle-little-muslims-untuk.html?m=1 Cara membuatnya gampang banget kok, cuma kesalahan Bulel kemarin adalah memilih kardus yang lumayan tebal. Jadi susah dipotongnya....

Semua Berawal dari Depan Rumah

Sore kemarin Bulel dan Akhtar duduk-duduk teras rumah bingung mau ngapain karena tak ada kerjaan. Tiba-tiba Akhtar bilang, "Ibuk, mau diceritain pohon rambutan." Hihihi..  Flashback sekilas ya, dulu Bulel pernah ngajak Akhtar untuk pengamatan beberapa tanaman di halaman rumah. Ada pohon rambutan, pohon matoa, dan pohon jambu. Bulel minta Akhtar untuk pegang bagian dari ketiga pohon tersebut, lalu menjelaskan secara singkat dan sederhana tentang tekstur maupun warnanya.  Nah, ternyata hal sederhana itu sangat berkesan di hati Akhtar. Nyatanya sore kemarin Akhtar meminta Bulel untuk bercerita lagi. Setelah pegang pohon rambutan, Akhtar ingin melihat buah jambu. Kebetulan ada jambu berbuah dan beberapa tumbuh bunga, mulailah Bulel mendongeng tentang bunga, penyerbukan, sampai kupu-kupu dan lebah yang membantu penyerbukan. Puas didongengin, Akhtar kembali ke pohon rambutan lagi. Bulel pun jadi punya ide untuk memetik 3 daun rambutan, ternyata dari daun rambutan ini ba...

Hadir di Hati Anak

Dalam kelas online homeschooling untuk anak usia dini yang diikuti Bulel selama seminggu ini, selalu ditekankan bahwa dalam ber-HS (homeschooling) yang terpenting bukanlah kegiatan apa yang harus dilakukan anak kita melainkan apakah kita membersamai dengan sepenuh hati dalam melaksanakan aktivitas bersama anak. Karena membersamai anak dengan sepenuh hati lebih meningkatkan bonding antara ibu dan anak.   Terlihat bedanya lho, itu Bulel rasakan sendiri.  Ketika Bulel memegang HP saat mendampingi Akhtar, pikiran dan mata hanya ada di HP, padahal ya, cuma scrolling nggak jelas aja. Hawanya emosi dan kemrungsung saat Akhtar bertanya ini itu. Ujung-ujungnya Akhtar selalu protes agar Bulel berhenti main HP.  Lain lagi saat Bulel sedari awal berniat untuk menemani Akhtar tanpa gangguan HP. Bulel letakkan HP di tempat yang jauh, sehingga tak terdengar notifikasi-notifikasi yang mengganggu. Hasilnya sangat menyenangkan. Akhtar menikmati aktivitasnya, Bulel pun juga lebi...

Menemani Akhtar Potong Rambut

Sampai usia 3 tahun ini, potong rambut adalah hal yang cukup "menakutkan" bagi Akhtar. Beberapa kali Akhtar potong rambut, tidak pernah sekalipun berakhir dengan damai kecuali ketika dia sedang tidur. Hmm, karena rambut Akhtar sudah mulai panjang akhirnya Bulel dan pak Aul ajak Akhtar ke tempat potong rambut dengan gimmick main odong-odong setelahnya.  Sampai di sana antri 2 orang, baiklah kami sabar menunggu giliran. Sembari menunggu giliran, ada saja yang dilakukan Akhtar. Bermain kereta api menggunakan kursi, bernyanyi, bertanya berbagai macam hal, melihat alur kerja tukang cukur, sampai memperhatikan rambut yang berantakan di lantai. Tentu saja Bulel juga harus meladeni keingintahuan bocah 3 tahun ini dan memotivasi Akhtar supaya berani untuk potong rambut terus menerus.  Akhirnya sampai juga giliran Akhtar. Jujur, hati Bulel harap harap cemas. Khawatir saat tiba-tiba Akhtar ngambek tak mau dipotong seperti yang pernah terjadi. Ternyata di luar dugaan!! Akht...

Menanamkan Pesan Kebaikan Melalui Cerita

Memberi nasehat kepada seorang balita itu memang susah susah gampang. Kita nggak bisa berekspektasi terlalu tinggi supaya anak menurut apa kata orangtua. Bulel punya cara yang cukup jitu untuk memberi nasehat tanpa harus ngomel ngomel panjang lebar dan insyaAllah ngena di hati anak. Cara ini sudah terbukti karena diterapkan langsung ke Akhtar. Hehe. Caranya yaitu berceritalah kepada anak. Boleh dengan membacakan buku ataupun membuat cerita sendiri. Bulel lebih sering membacakan buku, karena Bulel tidak cukup kreatif untuk membuat karangan. Lain halnya dengan pak Aul, pak Aul lebih suka mengarang cerita untuk Akhtar.  Seperti cerita andalan pak Aul yaitu tentang dua angsa yang satu angsa putih, satunya angsa coklat. Angsa putih bulunya putih bersih karena ia berenang di sungai yang bebas sampah, sedangkan angsa coklat bulunya kotor karena ia berenang di sungai yang tercemar karena banyak orang buang sampah di sana. Di akhir cerita biasanya diselipkan nasehat supaya bua...

Tips Mengajak Balita ke Masjid

Mendidik anak taat beragama dengan harapan menjadikannya anak sholeh merupakan hal wajib yang dilakukan oleh para orangtua. Oleh karena itu setiap orangtua pasti memulai pendidikan agama , termasuk mengenalkan masjid kepada anaknya sejak usia dini. Berdasarkan pengalaman, Akhtar mulai diajak ke masjid pertama kali saat sholat tarawih. Waktu itu dia belum bisa duduk (sekitar usia 4-5 bulan), jadi ditaruh di dekat Bulel dengan dialasi alas yang hangat. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena banyak anak yang gemes dan "towel" pipi Akhtar. Akhtar yang tak nyaman pun langsung nangis. Cus, Bulel langsung pulang. Hihihi..  Di usia 2 tahun, kami memulai lagi untuk mengajak Akhtar ke masjid. Sampai di masjid dia sangat bahagia, lari-lari dan naik turun tangga. Ketika ada beberapa sesepuh yang menegur Akhtar, yang baper malah orangtuanya. Wkwkwk.. Akhirnya Akhtar tidak diajak ke masjid beberapa saat setelah kemudian menemukan tempat sholat (mushola) yang menurut...

Membersamai 3 Aktivitas Akhtar

Kemarin Akhtar "libur" sekolah, karena bangun kesiangan. Mau tak mau Bulel harus menemani Akhtar bermain sepanjang pagi. Sebenarnya gampang aja sih, cuman duduk anteng di dekatnya dan ikut berinteraksi (ngobrol) kalau diperlukan, yang terpenting adalah keberadaan kita sepenuhnya bersamanya. Ceilee.. So, untuk hal tersebut yang harus dilakukan adalah meletakkan HP jauh-jauh dari tangan Bulel, karena godaan HP itu berat. Kegiatan pertama yang tersentuh oleh Akhtar adalah bermain puzzle. Aktivitas ini dilakukan hampir tiap saat dan tiap hari. Ibaratnya bermain puzzle ini adalah kebutuhan pokok Akhtar. Dia suka banget main puzzle. Puzzle tayo, puzzle cars, puzzle body part, dan puzzle poli selalu dimainkan bergantian. Kegiatan selanjutnya setelah "bosan" dengan puzzle adalah belajar huruf alfabet menggunakan kartu sensa. Kegiatan ini Bulel yang pilihkan, karena Akhtar lagi suka baca huruf jadi Bulel coba untuk mengasah kemampuan alfabetnya. InsyaAllah Akhtar n...

Coaching Homeschooling 2020

Mulai Senin kemarin, Bulel mengikuti kelas online yang diadakan Rumah Inspirasi tentang Homeschooling. Bulel ikut paket kelas 1 tahun, karena pengen menambah wawasan mengenai homeschooling secara menyeluruh. Sebenarnya juga ada kelas per paket tiap bulannya, lebih jelasnya bisa dipelajari di web tersebut yak :) Oiya, saat ini Akhtar masih mengikuti sekolah formal di PAUD dekat rumah. Jadi homeschooling untuk Akhtar belum diterapkan dengan sungguh-sungguh. Hehe.. Kenapa sih Bulel ikut kelas Homeschooling? Bulel ingin mendampingi pendidikan Akhtar secara mandiri, dari segi emosi, ketrampilan, agama, sosial, maupun kognitif. Memang sepertinya berat dan merepotkan. Bulel aja maju mundur, masih minder dengan kemampuan diri dan manajemen emosi. Karena bagaimanapun dengan mendampingi anak setiap saat pasti ada emosi yang naik dan turun. Solusinya selalu berdoa supaya dimudahkan dan diberi kesabaran setiap hari 😀 Alasan Bulel yang lain adalah ingin mengembangkan potensi Akhtar sesuai g...

Bermain dengan Huruf Hijaiyah

Akhtar suka sekali dengan es krim. Nah, Bulel jadi punya ide untuk membuat media belajar huruf hijaiyah dengan es krim. Caranya gampang banget lho. Alat & Bahan : Kertas yang cukup tebal Spidol Double tape Gunting Stik es krim Cara membuatnya gambar bentuk es krim, lalu tulis huruf hijaiyah dari alif sampai ya'. Setelah itu gunting sesuai pola, tempel ke stik es krim menggunakan double tape. Gampang kan? Kita bisa eksplorasi dengan berbagai permainan menggunakan es krim hijaiyah lho dan bisa digunakan berulang kali. Hemat tentunya, hihihi. Kalau Bulel kemarin bermain tebak-tebakan huruf hijaiyah, mewarnai es krim hijaiyah (seperti yang ada di dokumentasi gambar), dan bermain jualan es krim. Oiya, Bulel kemarin meminta bantuan Akhtar untuk menempel kertas ke stik es krimnya. Seru banget deh! Banyak hal yang bisa Akhtar pelajari dari permainan ini. Misalnya pengetahuan tentang huruf hijaiyah, kemampuan komunikasi saat berperan menjadi penjual es krim, kemamp...

Mengobati "Trauma" Ngaji pada Akhtar

Setelah sebelumnya Bulel bikin curhatan tentang trauma mengaji pada Akhtar akibat kelalaian Bulel sendiri, kali ini Bulel ingin menulis tentang penebusan kesalahan kepada Akhtar. Malam-malam usai Sholat Isya', Bulel ajak Akhtar untuk mengaji Iqro'. Awalnya dia menolak dengan alasan masi bermain mobil. Tapi bukan Bulel namanya kalau nggak pinter merayu bocah, hihi. Bulel ajak Akhtar mengaji dengan cara dipangku. Engap sebenarnya memangku Akhtar, apalagi di usia kehamilan memasuki 9 bulan. Tak apalah demi Akhtar yang mau mengaji, ceileh. Akhtar pun mau membaca Iqro' huruf demi huruf, walau pada awa lnya dia mengucapkannya dengan ragu, suara pelan, dan memandang Bulel (takut dimarahi). Sebenarnya dia udah menguasai huruf per huruf, tapi yang menjadi masalah adalah logat yang masih diakhiri huruf K. Kata guru tahsin Bulel, nggak apa-apa yang penting terus didengarkan pengucapan yang benar. Semoga semakin besar nanti Akhtar mampu melafalkan bacaan-bacaan Al-Qur'an denga...

Trauma Mengaji pada Anak

Membuat luka pada hati anak itu justru sakitnya dirasakan orangtua. Seperti kemarin ketika Akhtar sedang Bulel ajari ngaji Iqro'. Sejak sebulan belakangan, logat bicara Akhtar selalu diakhiri penekanan huruf K. Misalnya apa jadi apak, mandi jadi mandik, susu jadi susuk, dan semuanya. Entah meniru teman yang mana atau justru belajar dari kami sebagai orangtua (tapi Bulel dan Pak Aul ngomongnya nggak kaya gitu sih). Nah, suatu malam Bulel simak Iqro' Akhtar sampai huruf SYA. Mungkin pada malam itu, Bulel juga lagi nggak sabaran. Jadi terjadilah adegan "perang" ketika ngaji. Astaghfirullah >.< Setiap bacaan Akhtar Bulel koreksi dengan nada tidak sabar cenderung jengkel. Huruf A dia katakan Ak, Ro dia katakan Rok, dan semua huruf dia begitukan. Hmmmm, padahal makhorijul hurufnya nggak kaya gitu Akhtar (dalam hati). Sementara itu, Akhtar merasa frustasi karena dikoreksi berulang kali setiap hurufnya. Dan akhirnya dia menangis. Saat melihat dia menangis baru sad...