Bermain peran atau dikenal juga denga role play merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan anak, baik sendiri maupun berkelompok. Ibu-ibu pernah liat kan, si kecil asyik jadi koki, dokter, guru, dan peran lainnya, nah itu yang dinamakan bermain peran. Bermain peran tentu lebih asyik jika banyak temannya daripada sendirian. Iya kan?
Dua hari lalu saya membuat topi pemadam kebakaran untuk Alka. Saya mencari printable topi pemadam kebakaran, lalu diprint dan selanjutnya gunting. Alka sangat senang sekali memakainya sambil berperan menjadi petugas pemadam kebakaran yang memadamkan api. Mungkin karena dia terinspirasi dari Youtube, bahkan Alka sampai naik jendela dan memutari gorden seperti yang dilakukan petugas pemadam yang dia tonton. Alhamdulillah gordennya nggak jatuh. Hehe. Sayang tidak sempat difoto. Setelah selesai bermain pemadam kebakaran, Alka menagih topi polisi. Baiklah, Ibuk akan membuatnya. ☺
Dan kemarin, Alhamdulillah saya menepati janji Alka untuk membuatkan topi polisi lengkap dengan dua rambu-rambu lalu lintas. Alka seneng banget. Kami pun bermain peran dengan memakai properti sederhana tersebut. Saya jadi anak sekolah yang mau menyeberang jalan dan Alka menjadi pak polisi yang menyeberangkan. Seru lho! Kami ketawa bersama saat ada tingkah laku lucu masing-masing. Bahkan saat Akhtar ikut bermain, tambah seru.
Bermain peran sangat mengasyikkan. Bisa digunakan juga sebagai media belajar. Dulu waktu saya masih Tsanawiyah ada tugas kelompok dari guru untuk memainkan peran kehidupan salah seorang sahabat. Hal itu merupakan kenangan yang sangat membekas sampai saat ini. Eeeaa!
Bersama keluarga sendiri, kami pernah memainkan drama kisah Nabi Musa dan kisah Nabi Nuh. Anak-anak jadi tambah faham dengan kisah kedua nabi. Tentunya membuat ikatan emosi lebih rekat.
Berikut manfaat bermain peran untuk anak yaa :
- Meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak
- Menambah ketrampilan berbahasa
- Meningkatkan kepercayaan diri
- Mengasah kemampuan berkomunikasi dan berekspresi
Komentar
Posting Komentar