"Mas, minta tolong bajunya ditaruh di lemari." "Akhtar kan mau liat Al-Qur'an dulu, Buk." "Oiya, nanti habis liat Al-Qur'an ya." "Iya, Akhtar cuma mau liat aja kok. Ini di ceritanya ada ayat Al-Qur'an. Akhtar pengen liat bunyi ayatnya gimana." ------ Akhtar lagi suka banget baca buku kisah para Nabi & sahabat Nabi. Hampir setiap hari dia membaca di waktu pagi, siang, maupun sore. Durasi membacanya pum tidak hanya sekali, tapi bisa berkali kali untuk 1 buku. Kami selalu menyampaikan kepadanya supaya kelak Akhtar seperti Ali bin Tholib yg mencintai ilmu pengetahuan. Biasanya Akhtar kalau sedang suka dengan kisah terntentu, dia akan mencoba memberi tebakan kepada kami, bahkan pada adeknya. Tentu saja kalau kasih tebakan ke adeknya, jawaban adek asal aja. Hehe. Siapa ayah Nabi Nuh? Siapa istri Nabi Ibrahim? Dan lain-lain. Mungkin dengan kasi tebakan, dia bisa lebih mengingat kisah tersebut. Kalau ada kalimat yang dia bingung, Akhtar l...

Seperti biasanya kami selalu mengumpulkan informasi dan berkas-berkas administratif yang biasa digunakan untuk mengurus administrasi di Indonesia seperti KTP (Surat Keterangan), KK, buku nikah, dan akte kelahiran. Semua saya bawa untuk menghindari bolak balik, maklum dari rumah ke Bank dan Kantor Kemenag Kabupaten lumayan jauh. Berkas-berkas tersebut saya fotokopi (minimal 5), kalau lebih bisa digunakan untuk keperluan lain. Selain itu saya sudah menyiapkan pas foto beberapa ukuran dengan bacground putih dengan ukuran wajah 80%. Bayangkan bulatnya wajah saya. Hehe.
Kami mendaftar melalui tabungan haji BRI Syariah. Oiya untuk membuka tabungan haji di BRI Syariah Pemalang, setoran awal adalah 1 juta. Jika ingin memperoleh porsi haji, maka nasabah harus menyetor 26 juta, rinciannya adalah 25 juta disetor ke Kemenag dan 1 juta disimpan di tabungan untuk 'nyicil' pelunasan haji.Jika ingin membuka tabungan haji saja, berarti hanya setor 1 juta. Untuk selanjutnya nasabah bisa menabung sesuai kemampuan.
Tahap selanjutnya adalah menyerahkan dokumen yang diperlukan yaitu fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga, fotokopi NPWP (jika ada), fotokopi ijazah terakhir/akte kelahiran/buku nikah, dan pas foto. Ohiya jangan lupa persiapkan materai 2 lembar dan stopmap warna apa saja sebagai wadah dokumen.
Ternyata di sana saya mendapatkan masalah, karena harus mengurusi pindah domisili dari Yogya ke Pemalang. Karena menunggu terlalu lama, akhirnya kami putuskan untuk kembali mengurusnya keesokan harinya.
Hari berikutnya, kami kembali ke bank untuk mengambil dokumen dari bank. Selanjutnya dokumen tersebut kami serahkan ke Kemenag Kabupaten Pemalang yang berlokasi di dekat alun-alun Pemalang (catnya berwarna hijau, hihi). Sampai di Kemenag kami menuju ruang SISKOHAT. Di sana kami menyerahkan berkas dari bank lalu saya dan suami difoto kembali dan tandatangan untuk melengkapi berkas.
Setelah menyelesaikan prosedur kami diberi lembaran yang berisi nomor porsi haji dua lembar. Yang satu diserahkan ke pihak bank dan yang satunya disimpan (dianjurkan untuk laminating). Lembar yang disimpan nanti digunakan saat pelunasan/pemberangkatan haji. Kata petugasnya kami diprediksi berangkat haji sekitar 21 tahun lagi. Hiks, lamanya. Tetapi bisa maju tergantung kuota yang diberikan kerajaan Arab Saudi. Semoga diberi waktu yang terbaik oleh Allah untuk beribadah di rumah-Nya. Amin
Komentar
Posting Komentar