"Mas, minta tolong bajunya ditaruh di lemari." "Akhtar kan mau liat Al-Qur'an dulu, Buk." "Oiya, nanti habis liat Al-Qur'an ya." "Iya, Akhtar cuma mau liat aja kok. Ini di ceritanya ada ayat Al-Qur'an. Akhtar pengen liat bunyi ayatnya gimana." ------ Akhtar lagi suka banget baca buku kisah para Nabi & sahabat Nabi. Hampir setiap hari dia membaca di waktu pagi, siang, maupun sore. Durasi membacanya pum tidak hanya sekali, tapi bisa berkali kali untuk 1 buku. Kami selalu menyampaikan kepadanya supaya kelak Akhtar seperti Ali bin Tholib yg mencintai ilmu pengetahuan. Biasanya Akhtar kalau sedang suka dengan kisah terntentu, dia akan mencoba memberi tebakan kepada kami, bahkan pada adeknya. Tentu saja kalau kasih tebakan ke adeknya, jawaban adek asal aja. Hehe. Siapa ayah Nabi Nuh? Siapa istri Nabi Ibrahim? Dan lain-lain. Mungkin dengan kasi tebakan, dia bisa lebih mengingat kisah tersebut. Kalau ada kalimat yang dia bingung, Akhtar l...
Tahun 2022 akhirnya pemerintah membolehkan warganya untuk mudik lebaran, setelah dua tahun dilarang akibat pandemi covid-19. Bulel dan keluarga pun tak mau melewatkan kesempatan mudik kali ini. 😊
H+1 lebaran kami sudah bingung mau kemana. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Monumen Perjuangan TNI AU di Ngoto, Sewon, Bantul.
Monumen ini berlokasi di Kampung Ngoto, Kec.Sewon, Kab. Bantul. Kalau dari Malioboro masih ke selatan kurang lebih 30 menit, kalau dari rumah mbahti cukup 10 menit saja menggunakan sepeda motor.
Maksud dibangunnya monumen ini adalah untuk mengenang dan memperingati peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947 yang mengakibatkan ketiga tokoh TNI AU gugur. Ketiga tokoh tersebut adalah Abdulrahman Saleh, Adisumarmo Wiryokusumo, Agustinus Adisoethipto. (sumber : wikipedia)
Sampai lokasi, kami langsung menuju replika pesawat Dakota VT-CLA untuk berfoto-foto. Setelah itu kami menuju ke lokasi monumen, tapi sayang gerbangnya masih terkunci.
Di momen ini pak Aul bercerita tentang sejarah monumen, sehingga pergi ke monumen tidak hanya sekedar piknik tapi juga sebagai media belajar sejarah yang mengasyikkan dan gratis :)
Komentar
Posting Komentar